Senin, 22 Desember 2008

PEMBAGIAN KELOMPOK TANAMAN OBAT

Tanaman obat didefenisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan. Ahli lain mengelompokkan tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yaitu :
  1. Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
  2. Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
  3. Tumbuhan obat potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan biokatif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah-medis sebagai bahan obat.

Sedangkan Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tanaman obat Indonesia seperti yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu :

  1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu.
  2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat (precursor).
  3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat.

http://e-course.usu.ac.id/course/course.php?id=23&app=textbook.pdf

TANAMAN OBAT KELUARGA

Tanaman Obat Keluarga (Toga) merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang ditanam di pekarangan rumah atau lingkungan sekitar rumah. Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman obat yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama atau obat-obat ringan seperti demam dan batuk. Tanaman obat yang sering ditanam di pekarangan rumah antara lain sirih, kunyit, temulawak, kembang sepatu, sambiloto, dan lain-lain Tanaman obat keluarga selain digunakan sebagai obat juga memiliki berapa manfaat lain yaitu :
  1. Dapat dimanfaatkan sebagai penambah gizi keluarga seperti pepaya, timun dan bayam.
  2. Dapat dimanfaatkan sebagai bumbu atau rempah-rempah masakan seperti kunyit, kencur, jahe, serai, dan daun salam.
  3. Dapat menambah keindahan (estetis) karena di tanam di pekarangan rumah seperti mawar, melati, bunga matahari, kembang sepatu, tapak dara dan kumis kucing. Tanaman obat-obatan dapat ditanam dalam pot-pot atau di lahan sekitar rumah. Apabila lahan yang dapat ditanami cukup luas, maka sebagian hasil panen dapat dijual dan untuk menambah penghasilan keluarga.

Sabtu, 20 Desember 2008

KEUNGGULAN SIMPLISIA

Keunggulan obat bahan alam antara lain :
  1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara penggunaan, ketepatan pemilihan bahan, dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan tanaman obat untuk indikasi tertentu.
  2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/komponen bioaktif tanaman obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis tanaman obat yang memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki.
  3. Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif pada tanaman obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder, sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi.
  4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeratif. Perubahaan pola konsumsi mengakibatkan gangguan metabolisme dan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Yang termasuk penyakit metabolik antara lain diabetes (kencing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal, dan hepatitis. Sedangkan yang termasuk penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir) dan pikun (lost of memory). Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut diperlukan waktu lama sehingga penggunaan obat alam lebih tepat karena efek sampingnya relatif lebih kecil.

Di samping keunggulannya, obat bahan alam juga memiliki beberapa kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional antara lain : efek farmakologisnya lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai mikroorganisme.

Upaya-upaya pengembangan obat tradisional dapat ditempuh dengan berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis, yaitu kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka. Untuk mendapatkan produk fitofarmaka harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik) hingga bisa menjawab dan mengatasi kelemahan tersebut.

http://e-course.usu.ac.id/course/course.php?id=23&app=textbook.pdf

SEJARAH PENGGUNAAN TANAMAN OBAT (SIMPLISIA)

Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
http://e-course.usu.ac.id/course/course.php?id=23&app=textbook.pdf

TANAMAN HERBAL BERKHASIAT

Blog Entry Herbs Dec 10, '08 9:16 AM
for everyone
TIN /POKOK ARA

Pengenalan

Pokok Ara ( ficus) merupakan genus untuk kira-kira 800 spesies pokok berkayu, pokok renek, dan pokok menjalar dalam famili moraceae. Pokok ini berasal dari seluruh kawasan tropika, dengan beberapa spesies yang bertumbuh juga di kawasan iklim sederhana yang hangat. Kebanyakan spesies adalah malar hijau, sedangkan pokok-pokok di kawasan iklim sederhana dan kawasan yang mempunyai musim kering yang panjang adalah pokok luruh daun.Genus ini termasuk satu spesies, Common fig (F. carica), yang menghasilkan buah perdagangan yang dipanggil "buah ara". Buah daripada banyak spesies yang lain juga boleh dimakan walaupun tidak beberapa popular. Contoh-contoh pokok ara yang lain termasuk Pokok Bo dan subgenus banyan. Terdapat Pokok Ara Wild Willowleaf yang luar biasa besarnya di Afrika Selatan yang dilindungi oleh Simpanan Alam Semula Jadi Wonderboom. Pokok ara boleh juga dibiakkan dengan mudah daripada keratan tunas.

Khasiat dan kegunaan

Jika dimakan yang kering (Tidak terlalu Banyak) terhindar dari bahan-bahan keracunan Melicinkan tekak dan dada , mencuci hati dan jantung m,embersihkan lendir-lendir yang terdapat di dalam usus-usus. Jika dimakan masih basah menghilangkan penyakit buasir.Jika dimakan bersama buah pala sekiranya sebelum terminum/termakan racun pembunuh akan terselamat

Pokok Ara merupakan sumber yang baik untuk flavonoid dan polifenol. [1]. Apabila buah ara disukat untuk kandungan bahan antioksidanya, didapati bahawa 40 gram buah ara kering (dua biji buah ara yang sederhana saiznya) boleh meningkatkan keupayaan bahan antioksida plasma. [2] Pokok Ara juga mengandungi kandungan serabut yang terbanyak, berbanding buah-buahan yang lain, baik kering mahupun segar


DELIMA

Nama botani: Punica grantum

Buah Delima yang dikenali sebagai “ Buah dari syurga ”,telah disebut dalam Al Quran sebagai salah satu buah yang boleh diperolehi di halaman syurga. Ianya turut diakui oleh pakar sains sebagai buah yang kaya dengan keunikan dan keistimewaan semulajadinya.Ianya dapat dinilai daripada kandungan anti-oksidanya yang tinggi membuatkan buah ini berbeza daripada yang lain.

Kandungan anti-oksida yang didapati didalam buah ini dikenali sebagai “Polyphenol” . Ia mempunyai 3x ganda kebaikan anti-oksida berbanding “Green Tea”. Keberkesanannya telah terbukti bagi membantu dalam memelihara kulit dari pencemaran oksida(bahan kimia,virus dan bakteria).

Salah satu bahan utama yang bertindak sebagai pelengkap kepada khasiat keseluruhan Buah Delima adalah dikenali sebagai Ellagic Acid. Fungsi utamanya adalah untuk memfokuskan kepada proses peneutralan radikal bebas yang berupaya membantu dalam melambatkan proses penuaan. Kandungannya yang diperkaya dengan Vitamin A, C, E dan Iron sangat baik untuk membantu merangsangkan fungsi sel kulit sihat, seterusnya membantu memberi kesegaran kepada kulit serta memastikan kulit sentiasa nampak cerah dan berseri bak delima.

Nama perkebunan delima ialah Punica granatum diambil dari kekata Perancis yang bermakna epal yang berbiji.
Delima dipercayai berasal dari Iran, kawasan banjaran Himalaya dan utara India. Ia berkembang sebagai bahan masakan dan ditanam di pesisir Mediterranean, disesuaikan dengan kawasan suhu dingin dan panas. Delima tumbuh seperti pokok semak atau pokok biasa setinggi 3-6 meter, atau ada kalanya 9 meter. Biasanya daunnya luruh tetapi beberapa kawasan pula, pokoknya malar segar.

Buahnya mula berkurangan selepas usia 15 tahun. Namun delima sejenis pokok tahan lama sehingga 200 tahun. Bunganya berwarna keunguan, putih atau campuran dwiwarna. Ia digunakan sebagai celupan warna merah yang sudah digunakan berabad-abad di Asia Tengah. Daunnya berkilat dan kuat berbentuk perisai. Warna dan bunganya yang bagus terakam dalam maksud firman Allah swt.
Keunggulan delima ialah susunan buahnya yang diperkukuh oleh tapal kulit yang memelihara mutu buah sehingga enam bulan. Delima boleh berbuah antara setahun dan tiga tahun selepas ditanam. Pasaran Timur Jauh adalah destinasi utama dagangan delima. Khasiatnya tinggi kaya dengan zat sodium, riboflavin, thiamine, niacin, vitamin C, kalsium dan forsforus. Ia juga sejenia penawar karena kandungan antioksidan yang tinggi bagi penyakit jantung, cepat tua dan barah. Biji delima yang kering digunakan untuk masakan asli India Utara. Bijinya adalah gantian kismis bagi bahan membuat kek.

Dalam perubatan Yunani dan homeopati, delima dapat mengubati cirit birit, sakit telinga, pandangan kabur, sakit gusi dan kurang lawas pengahadhaman.
(dari buku Plants Of The Quran oleh Dr M I H Farooqi)

Buah delima atau dari segi saintifiknya Punica granatum mempunyai pelbagai keistimewaan, selain dari sedap dimakan ,ia juga mempunyai kebaikan dari segi kesihatan.Zat besi yang terdapat dalam buah delima dianggap sebagai unsur penting dalam pembentukan darah merah. Seseorang yang kekurangan zat besi akan mengalami penyakit anemia. Buah delima juga boleh memperbaiki usus-usus dan menguatkannya, membersihkan bahagian dalam tekak serta sesuai untuk mereka yang mengalami masalah batuk. Walaupun begitu buah delima masam juga boleh mencegah dari muntah, menghentikan cirit-birit dan melawaskan air kencing.Ini kerana buah delima mengandungi bahan pengcengkam yang mampu memegang dinding saluran perut.

Namun begitu terdapat kajian yang menyatakan bahawa biji delima dapat di jadikan ubat luka-luka yang teruk dan kebenjolan, caranya dengan mengambil biji-biji delima di tumbuk dan dicampurkan dengan sedikit madu dan disapukan pada bahagian luka.



TERUNG PIPIT

Nama botani: Solanum tarvum

Famili: Solanaceae

Pengenalan

Pokok renek yang tumbuh tegak hingga 3 meter tinggi, banyak cabang, duri pada batang
daun dan tangkai bunga. Daun ringkas bersusun selang seli.Bunga dalam jambak kecil,

bercabang mempunyai 50-100 bunga.Buah jenis beri, kecil berwarna hijau dan hijau muda.
Terung pipit gemarkan tanah yang lembap dan tidak terlalu basah.
Pembiakan melalui biji atau diasingkan bahagian tunas berakar.
Terung pipit merupakan tumbuhan liar di Malaysia dan di negara-negara tropika yang lain tetapi negara asalnya adalah Antilles.
Berdasarkan kajian terung pipit mengandungi 2% protein, 0.1% lemak,
7.9% karbohidrat dan mengandungi banyak fosforus, sedikit zat besi,
banyak vitamin A dan C serta sedikit vitamin BI.
Terung pipit juga dikatakan mengandungi alkoloid jenis
steroid yang dikenali sebagai solasodin sebanyak 0.84%.
Steroid ini penting untuk menghasilkan pil perancang keluarga.

Khasiat dan kegunaan
Terung pipit biasanya dimakan mentah atau dicelur untuk dibuat ulam.
Seluruh bahagian ditumbuk lumat cecairnya digunakan sebagai penawar bisa ular
dan gigitan serangga.Buah dimakan untuk melegakan sakit perut. Daun yang ditumbuk
lumat cecirnya disapi pada kulit terbakar.Akar yang ditumbuk lumat disapu pada
kulit pada kaki yang retak, tempat yang bengkak untuk hilangkan sakit dan
supaya darah dapat beredar dengan baik juga demam panas,pitam dan sawan.

TENGGEK BURUNG
Nama botani: Euodia redlevi
Famili: Rutaceae
Pengenalan

Tenggek burung merupakan sejenis ulam yang biasa dimakan oleh masyarakat melayu. Daunnya
mempunyai rasa yang agak kelat dan ianya rangup.

Khasiat dan kegunaan

Digunakan dalam perubatan tradisional untuk merawat darah tinggi.
Ia boleh dimakan sebagai ulam dengan sambal belacan.
Untuk merawat darah tinggi 5-7 helai daunnya boleh dimakan sebagai ulam
setiap hari.Ia juga boleh melambatkan pengeluaran mani selain
dapat menyegarkan badan.


AKAR MENGKUNYIT
Nama botani: Coscinumm Blumeanum

Famili:

Pengenalan

Mengkunyit ialah sejenis tumbuhan liar yang biasa dijumpai di hutan dan belukar.Ia merupakan sejenis tumbuhan memanjat yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sepuluh kaki (dengan memanjat pada tumbuhan lain atau sokongan). Daunnya lebar dan panjang berukuran 7 x 20 cm. Terdapat dua jenis mengkunyit iaitu mengkunyit emas dan mengkunyit perak dibezakan oleh warna daunnya.

Khasiat dan kegunaan

Mengkunyit digunakan sebagai ubat resdung yang berkesan dalam perubatan tradisional melayu. Herba ini dapat menghilangkan gatal-gatal di muka, kulit kepala dan hidung, sering bersin dan hidung berair, berjerawat di muka, gatal-gatal di kuku kaki dan tangan. Ia juga mengandungi kesan antibiotik terhadap beberapa jenis bakteria dan kulat. Kandungan flavanoid yang tinggi dalam tumbuhan ini menyebabkan fungsinya bertindak sebagai anti oksida yang dapat mengeluarkan histemin dan zat-zat alergi yang lain.
Satu lagi kelebihan herba ini ialah membantu meningkatkan kadar vitamin C dalam tubuh yang melindungi kerosakan akibat radikal bebas dan menguatkan sendi.


TURI / GETI

Nama botani : Sesbania grandiflora

Famili: Lenguminasae
Pengenalan
Asalnya, pokok ini adalah tumbuhan yang meliar di hutan, namun disebabkan kecantikan banyak ditanam sebagai hiasan. Bunganya berwarna merah atau putih bergantung kepada spesies dan berbentuk seperti paruh burung. Buah dalam bentuk seperti kacang panjang yang mana ia meletup apabila masak. Pokok yang berasal dari Asia Tenggara ini berbatang lurus dan banyak dahan serta boleh mencapai tahap ketinggian tiga hingga lima meter.
Khasiat dan kegunaan
Dalam perubatan berasaskan herba, pucuk atau daun muda turi lebih banyak digunakan kerana dikenal pasti sebagai mempunyai khasiat. Mengikut kajian, setiap 100 gram daun muda yang dimakan, ia mengandungi 77.2g air, 8.4mg protein, 1.1g lemak, 9.7g karbohidrat, 1.8g serat dan 181mg kalsium. Selain itu, ia juga menyimpan 29mg fosforus, 0.3mg ferum, 23mg natrium, 356mg kalium, 0.6mg vitamin B1, 0.71mg vitamin B2 dan 11mg vitamin C serta 2.4mg niasin.
Kandungan zat-zat tertentu yang penting untuk pertumbuhan tulang dan tumbesaran dalam daun muda turi membuktikan bahawa herba ini mempunyai banyak khasiat dan kegunaan untuk manusia.
Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap memberitahu, masyarakat Melayu sebelum ini menjadikan daun dan bunga turi sebagai sayur atau ramuan masak gulai.
Rebusan akar pokok turi selalunya diminum untuk mengurangkan batuk dan membuang kahak.Kulit muda batang pokok turi juga mempunyai khasiat tersendiri iaitu dengan meminum rebusannya.
Air rebusan kulit pokok turi boleh melegakan demam dan pening kepala.


PERIA

Nama botani: Momordica charantia L.

Famili: Cucurbitaceae

Pengenalan

Ia banyak terdapat di kawasan tropika. Di Semenanjung Malaysia peria ditanam di sekitar rumah atau di kebun tetapi kadang-kadang hidup liar. Pokok peria memanjang menggunakan sulur paut manakala daunnya kecil dengan lima cuping telinga yang jelas sementara bunganya berwarna kuning.
Buah peria berbentuk meruncing di kedua-dua hujung dengan kulitnya berkedut-kedut dan berwarna hijau tua ketika masih muda. Selain dimasak, buah muda peria selalu dibuat jeruk manakala bunganya pula boleh digunakan sebagai perisa makanan.

Bagi mengurangkan rasa pahit, biasanya buah peria yang telah dihiris direndam terlebih dahulu dengan air garam. Peria mengandungi pelbagai zat makanan yang diperlukan oleh manusia untuk kesihatan. Setiap 100 gram (g) peria mengandungi 0.8g protein untuk membina tisu-tisu badan, 2.9g karbohidrat untuk tenaga, 0.9g fiber untuk penghadaman dan 56 miligram (mg) kalsium untuk menguatkan gigi dan tulang. Peria juga mengandungi 140ug karatenea beta untuk penglihatan di samping zat besi (6.1mg), fosforus (10mg) dan kalium (116mg). Ketiga-tiganya adalah garam galian untuk metabolisme yang mengekalkan fungsi badan.
Khasiat dan kegunaan
Buah peria muda selalunya dijadikan sebagai tonik yang berkesan untuk membersihkan darah.
Amalan memakan peria bagus untuk pesakit darah tinggi dan kencing manis di samping merawat batuk serta mengubati cirit-birit. Peria juga bertindak sebagai antiradang, menurunkan panas, menyegarkan badan dan mematikan cacing. Sama ada dimakan atau disapukan, buah peria boleh mematangkan bisul, menyuburkan rambut bayi dan menghilangkan parut luka.
Daun peria yang ditumbuk halus bersama-sama kunyit boleh dijadikan ubat sapu untuk menghilangkan gatal akibat campak. Air rebusan daunnya pula boleh mengatasi masalah susah membuang air besar. (Zainal Abidin, kurator muzium Negara).


KADUK/ SIRIH DUDUK

Nama botani: Piper sarmentosum Roxb.
Famili: Piperraceae

Pengenalan
Herba jenis memanjat yang terdapat di kawasan iklim panas.

Daunnya lembut berbentuk bujur bulat, nipis, berwarna hijau tua, berkilat dan berselang-seli manakala bunganya banyak, padat, sangat kecil dan tersusun rapat.
Pokok herba menjalar ini banyak terdapat di China sehingga ke Borneo, Semenanjung Malaysia dan Kepulauan Jawa. Hidup meliar terutama di kawasan teduh, lembap atau di bawah sudur pokok lain manakala penanamannya menggunakan kaedah keratan batang.

Khasiat dan kegunaan

Ulam jenis sayur ini mungkin sudah begitu dikenali, terutama di kalangan orang Melayu yang menjadikannya sebagai perisa atau campuran gulai masak lemak dengan ikan bilis.
Menjadi pembuka selera apabila direbus atau dicelur dan dimakan bersama-sama sambal belacan.
Pucuk serta daun kaduk juga selalu dimakan mentah sebagai kerabu iaitu selepas ia diracik-racik halus. Air rebusan daunnya yang diminum berkhasiat untuk mengubati lemah-lemah, lenguh dan bisa badan di samping melegakan sakit tulang. Selepas menikmati kelazatan daun kaduk direbus bersama sambal belacan, air rebusannya pula boleh terus diminum begitu saja.
Untuk mendapatkan khasiat sebenarnya, pastikan anda tidak merebus terlalu lama, memadai sehingga ia menggelegak. Daunnya yang telah ditumbuk pula boleh digunakan untuk melegakan sakit kepala dan ubat panau iaitu dengan menggosokkannya ke kulit yang dijangkiti

(Kurator Muzium Negara, Zainal Abidin Jamaluddin)


KANTAN
Nama botani: Phaeomeria speciosa Koord

Famili: Zingeberaceae

Pengenalan

Herba hidup semusim. Pokok herba monokot yang berasal dari Malaysia ini ditanam di sekitar rumah untuk jambak bunganya dengan menggunakan rizomnya untuk pembiakan.
Daun yang agak panjang dan juga rizom di dalam tanah manakala jambak bunganya besar dan mempunyai involuker braktea berwarna steril. Jambak bunganya juga mempunyai tangkai yang panjang dan terkeluar dari pangkal tunas daun menyebabkan ia kelihatan cantik dan unik.
Selalunya jambak bunga kantan yang masih muda dan belum mengembang merupakan perencah utama untuk membuat kuah laksa utara. Laksa dan kantan sememangnya tidak dapat dipisahkan.

Khasiat dan kegunaan

Bagi suku kaum Mandailing, bunga kantan menjadi ramuan terpenting untuk masakan pucuk ubi tumbuk yang digoreng bersama serai racik, ikan bilis dan terung rembang.
Ramuan untuk lauk asam pedas dan tomyam. Bau bunga kantan yang harum dan unik menjadikan masakan lebih menyelerakan. Selain bunga kantan, buahnya juga boleh digunakan sebagai perasa makanan, malah di sesetengah tempat buah kantan yang telah ranum juga dimakan begitu saja.
Kantan juga berkhasiat untuk mengubati sakit telinga dan membersihkan luka.

Sakit telinga boleh dirawat dengan menggunakan air rebusan buah kantan.
Selepas merebus buah kantan selama beberapa minit, air rebusan perlu dititikkan ke dalam telinga. Jika diamalkan selalu, ia bukan saja melegakan kesakitan akibat bengkak malah boleh mengatasi masalah telinga berair. Bagi mencuci luka di badan, air rebusan daun kantan yang masih suam digunakan dengan melumurkannya ke seluruh bahagian luka.

(Kurator Muzium Negara, Zainal Abidin Jamaluddin)


TERUNG TELUNJUK

Nama botani: Zingiber zerumbit.

Famili: Zingeberaceae

Pengenalan

Khasiat dan kegunaan
Ia paling popular sebagai bahan untuk dijadikan sebagai rebusan mandian wanita lepas bersalin.
Rebusan daun lempoyang memang telah terbukti malah diakui ramai dapat memberi kesegaran dalaman dan luaran kepada golongan wanita.
Bagaimanapun, dalam penyediaan air mandian wanita lepas bersalin, daun-daun herba lain turut dicampur dan direbus bersama untuk menambah khasiatnya.
Selain popular sebagai campuran rebusan air mandian, lempoyang juga boleh membantu mengatasi masalah kurang selera makan.
memberitahu, bahagian rizom atau muda dan daun lempoyang digunakan dalam perubatan tradisional. Rizom muda lempoyang dimakan sebagai ulam untuk meningkatkan selera makan.
Untuk mendapatkan kesan yang baik, sekali gus menyelesaikan masalah kurang selera makan, pengambilan rizom muda perlu dilakukan berterusan.
Rizom muda yang dimakan mentah baik untuk wanita yang ingin mengekalkan awet muda.
Air rebusan rizom muda boleh pula membantu melegakan atau mengubati sakit perut.

(Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap)



GELENGGANG KECIL

Nama botani: Cassia tora

Famili: Leguminosae.
nama lain: Gelenggang padang

Pengenalan

Khasiat dan kegunaan

Selain mengubati sakit telinga juga boleh melegakan bengkak-bengkak badan, sakit gigi dan ulser atau seriawan mulut. Herba ini juga berkhasiat mengurangkan suhu badan, melegakan sakit kaki, gout dan seliuh.
Sakit telinga, biji gelenggang kecil digoreng tanpa minyak atau digoreng bersama pasir terlebih dahulu. Selepas digoreng, biji gelenggang itu ditumbuk sehingga halus hingga mengeluarkan minyak sebelum ia disapu atau dititikkan ke dalam telinga.
Cara yang sama juga dilakukan bagi mengubati sakit gigi.
Bagi sakit ulser mulut, daun gelenggang kecil direbus dan kemudian dikumur-kumurkan.
Untuk mengurangkan suhu badan terutama ketika demam, air rebusan daun itu dilapkan ke seluruh badan.
Bagi sakit gout, bengkak-bengkak, terseliuh dan sakit kaki, daun gelenggang kecil perlu dipanaskan atau dilayur sebelum dituam ke bahagian berkenaan.

(Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap)


KELADI TIKUS

Nama botani: Typhonium flagelliformae

Nama lain: Birah keladi

Khasiat dan kegunaan
Mempunyai khasiat tinggi yang mampu mencegah seseorang daripada dijangkiti kanser atau mengelakkan penyakit itu daripada merebak.
Caranya ialah dengan merebus ubi keladi tersebut dan kemudian meminum sedikit airnya.
Pengambilan berlebihan air rebusan ubi keladi tikus dikhuatiri akan menimbulkan kesan sampingan kepada pesakit. Kalau boleh minum sedikit sahaja iaitu antara dua atau tiga sudu setiap hari..

Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap


PECAH BELING / LIDAH JIN

Nama botani: Strobilanthes Crispus

Famili: Acanthaceae.
Pengenalan

Pecah beling atau nama saintifiknya Strobilanthes crispus atau Saricocalix crispus (Acanthaceae) merupakan tumbuhan yang berasal dari Madagascar hingga ke Indonesia dan telah dikenal pasti buat pertama kalinya oleh Thomas Anderson (1832 - 1870) yang mengkelaskan tumbuhan ini di bawah Spermatophyta (tumbuhan berbunga dan gymnosperma). Daun in dikenali dengan nama pecah beling, enyoh kilo, kecibeling atau kejibeling di Indonesia. Di Malaysia, pokok ini lebih dikenali dengan nama pecah kaca, pecah beling atau jin batu. Pokok mudah ditanam dan hidup subur di Malaysia. Daunnya telah digunakan secara tradisional untuk merawat kanser, kencing manis serta batu karang dan juga sebagai agen diuretik

Khasiat dan kegunaan
Selepas dibersihkan, pokok itu yang dicabut keseluruhan batang dan akarnya boleh direbus selama kira-kira 10 minit. Biarkan ia mendidih sehingga air yang digunakan berkurangan satu pertiga daripada paras awal. Selepas air rebusan menjadi suam, bolehlah ia diminum. Ia mujarab jika selalu diamalkan.
Selain mengurangkan komplikasi sakit darah tinggi, kencing manis dan batu karang, pecah kaca juga membantu merawat gejala kencing tidak lawas.

KELADI KEMOYANG

Nama botani: Homalomena pendula

Famili: Araceae

Pengenalan

Khasiat dan kegunaan
Membantu mempermudahkan ibu-ibu bersalin pokok keladi kemoyang selalu dijadikan selusuh oleh ibu dan bakal-bakal ibu.
selalunya seluruh pokok termasuk daun dan akarnya direbus sebelum air rebusan diminum oleh wanita yang akan bersalin. Pengambilan rebusan pokok keladi kemoyang ini biasanya dilakukan beberapa minggu dari tarikh jangkaan bersalin.
Air rebusan ini boleh membantu proses kelahiran bayi malah kadang-kadang ibu-ibu tidak perlu terlalu meneran ketika bersalin.
Daun keladi kemoyang juga selalu dijadikan ramuan mandian lepas bersalin di samping dijadikan alas tungku. Keladi kemoyang turut digunakan untuk mengubati kembung perut iaitu dengan melayurkan daunnya di atas api sebelum ditekapkan dan dibalutkan pada perut.
Sebelum dilayur dan ditekapkan di atas perut, daunnya perlu disapukan dengan minyak terlebih dahulu.
Selain itu, pokok keladi kemoyang yang dihancurkan boleh menghilangkan bau hanyir ikan.

(Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap)


KEEMBONG

Nama botani: Impatiens balsamina

Famili: Balsaminaceae

Pengenalan
Keembong selalunya dijadikan pokok hiasan di halaman rumah.
pokoknya mempunyai bunga berwarna merah seakan-akan bunga ros serta mengeluarkan buah yang meletup selepas masak.khasiat dan kegunaan
Boleh digunakan untuk merawat luka-luka kecil.

Daun dan bunga keembong boleh digunakan untuk merawat cagu atau kuku bernanah, menghentikan perdarahan luka dan melegakan bisa gigitan binatang.
daun keembong ditumbuk lumat dan ditampalkan pada cagu jari kaki atau kuku jari tangan yang bernanah untuk mengurangkan sakit.
Cara yang sama juga digunakan iaitu menampal dan membalut daun yang telah lumat pada luka untuk menghentikan perdarahan.
Daun tersebut perlu dibiarkan sehingga kering sebelum digantikan dengan daun lumat yang baru sebagai rawatan susulan.
Bagi mengurangkan sakit akibat bisa gigitan binatang, bunga keembong dikunyah sehingga hancur dan berlendir sebelum ditampal pada tempat gigitan.
Sebelum menampalkan bunga yang telah dikunyah, bisa tersebut perlu dikeluarkan terlebih dahulu dengan memicit tempat gigitan sehingga darah terhenti.
Bagaimanapun, proses itu cuma untuk mengurangkan kesakitan akibat bisa binatang tersebut sementara menunggu rawatan rapi.

(Tajuddin abd. Manap,Pegawai laboratori fitoubatan upm)


ATI-ATI

Nama botani: Solesnostemon secutellaroides

Famili: Labiate.
Pengenalan
Pokok ini dikategorikan sebagai herba saka yang mempunyai batang lembut sukulan dan boleh mencapai ketinggian satu meter.
Dijadikan pokok hiasan kerana daunnya yang cantik berwarna merah hati keunguan. Pokok ati-ati kacukan pula mempunyai daun berwarna-warni.
Khasiat dan kegunaan
Selain mengubati bisul, daun ati-ati juga boleh melegakan sakit kepala, demam, batuk, lelah dan bengkak. Bagi melegakan sakit bisul, daun ati-ati dilumatkan terlebih dahulu sebelum ditampal di sekeliling tempat yang ditumbuhi bisul.
Daun tersebut kemudian dibalut dengan kain dan dibiarkan sehingga kering dan mengeras.
Langkah tersebut diulang sehingga bisul masak dan pecah sendiri.
Selain mengurangkan sakit akibat denyutan, daun lumat yang ditampal membantu memecahkan bisul dengan sendiri apabila ia sudah kering dan keras. Langkah yang sama juga perlu dilakukan untuk mengurangkan kesakitan dan menyembuhkan bengkak.
Untuk melegakan demam dan sakit kepala, daun yang telah dilumatkan dilekap dan diikat dengan kain pada dahi.
Bagi sakit batuk dan lelah pula, sekeping daun ati-ati perlu dilayur di atas api dan dicampurkan kapur makan pada permukaan daun. Daun yang masih panas itu kemudian ditampal dan dibalut di leher. Langkah ini perlu diulang beberapa kali.


SIREH

Nama botani: Piper batle L.

Famili: Piperaceae

Pengenalan

Tumbuhan atau pokok renek yang memanjat dengan daunnya berbentuk lonjong lancip ke bawah.
Ia mempunyai peranan, daya tarikan dan kegunaan yang tersendiri dalam kehidupan dan tradisi masyarakat.
Khasiat dan kegunaan
Sesetengah orang memakannya begitu saja bersama-sama pinang, gambir dan kapur yang mana pemakanannya turut dikaitkan dengan penjagaan gigi.
Sirih juga menjadi salah satu barangan utama sebagai tanda adat ketika upacara merisik, meminang, pertunangan dan pernikahan.
Di sebalik itu, sirih juga sebenarnya mempunyai khasiat tersendiri yang disedari atau tidak disedari oleh masyarakat selama ini.
Khasiatnya ialah merawat sakit perut, kembung, hidung berdarah, kencing tidak lawas, mata gatal dan menghilangkan bau badan serta bau mulut.
Untuk melegakan sakit perut dan menghilangkan bau badan serta bau mulut, lima atau enam helai daun sirih perlu direbus terlebih dahulu.
Ambil segelas air rebusan itu dan kemudian dikumur-kumurkan. Segelas lagi diminum dua kali sehari iaitu pada pagi dan petang.
Bagi masalah hidung berdarah kerana kepanasan, sehelai daun sirih digulung dan dimasukkan ke dalam hidung selama setengah jam.
Pesakit perlu bernafas menggunakan mulut dan mendongakkan kepala ketika duduk. Untuk mengatasi masalah kegatalan mata, tiga atau empat helai daun sirih direbus dan kemudian air rebusan yang telah suam atau sejuk disimbahkan ke mata serta diulangi tiga kali sehari.
Manakala, bagi sakit kembung perut, beberapa helai daun sirih ditumbuk halus dan dilumatkan atau dilekatkan pada perut.
Dengan memakan daun sirih bersama-sama buah pinang boleh melawaskan kencing.
Sementara itu, selain mengubati penyakit, sirih boleh menghalau semut jika daunnya yang diracik-racik diletakkan di laluan mereka.





JAMBU BATU / BIAWAS



Nama botani: Psidium guajava L.

Famili: Myrtaceae

Pengenalan



Khasiat dan kegunaan
Daun jambu batu juga digunakan untuk mengubati kudis, ruam, seriawan mulut (ulser) dan kencing manis. Bagi masalah jerawat, satu atau dua genggam pucuk muda direbus terlebih dahulu dan kemudian dilap atau disapukan pada muka menggunakan tuala putih bersih.
Biarkan muka dibasahi air rebusan dan apabila sudah kering, basahkan semula tuala tersebut dengan air rebusan itu dan ulangi langkah tersebut.
Pada waktu malam, ambil tuala yang dibasahkan dengan air rebusan yang masih panas atau suam, kemudian diperah separuh airnya sebelum ia tekapkan di muka selama lima minit. Kedua-dua kaedah itu perlu diulangi dua atau tiga kali. Ia lebih berkesan jika setelah selesai bahagian muka yang ditumbuhi jerawat digosokkan pula dengan ibu kunyit yang dibelah dua.
Sambil cuba menahan kepedihan, gosokkan ku-nyit itu selama 10 minit sebelum dibilas atau dibasuh dengan air bersih.
Bagi penyakit kudis dan ruam terutama yang banyak dihadapi oleh bayi dan kanak-kanak, air rebusan pucuk muda dan daun matang direbus sebelum dijadikan air mandian ketika ia masih suam.
Ia perlu dilakukan setiap kali mandi iaitu sekurang-kurangnya dua kali sehari dan teruskan sehingga seminggu sebelum melihat hasilnya.
Penyakit seriawan mulut dirawat dengan menggunakan air rebusan pucuk muda untuk berkumur-kumur dua atau tiga kali sehari.
Sementara itu, bagi merawat kencing manis dan mengurangkan kolesterol, buah jambu batu muda atau mengkal ditumbuk kasar sebelum direbus dan airnya diminum dua kali iaitu pada waktu pagi dan sebelum tidur.


KENANGA/ YLANG-YLANG

Nama botani: Canangium adoratum

Famili: Annonaceae

Pengenalan.

Dengan bunganya yang cantik dan wangi, kenanga menjadi pokok hiasan yang tidak asing lagi di Malaysia. CANANGA ODORATA dalam bahasa Latin dan dikatakan berasal dari Malaysia.
Pokok ini boleh ditemui di negara-negara Asia Tenggara manakala spesies lain juga terdapat di Afrika. Di Malaysia, pokok ini banyak hidup meliar di hutan-hutan. Tingginya boleh mencapai 30 dan 35 meter. Batangnya lurus, berwarna kelabu asap dan terdapat dahan-dahannya yang agak melentur. Daunnya pula membujur tirus dengan tujuh hingga 23sm panjang dan empat hingga 10sm lebar. Bunganya berwarna kuning bergugus-gugus membentuk mahkota dikelilingi tiga helai daun hijau dengan jambak kembang enam kelopak. Di setiap jambak terdapat tujuh biji buah yang berbentuk bujur. Selain tarikan pada kecantikannya, bunga kenanga juga mempunyai kegunaan lain termasuk dalam perubatan berasaskan herba.

Khasiat dan kegunaan
Bunga kenanga berkhasiat mengubati sesak nafas, lelah dan malaria.
Bagi sakit sesak nafas, segenggam bunga kenanga yang telah dibasuh bersih direbus dengan sedikit air sehingga masak.
Ketika menggelegak, masukkan setengah sudu gula pasir dan tunggu sehingga tahap air berkurangan kepada satu pertiga daripada paras asal.
Kemudian minum air berkenaan sedikit demi sedikit pada waktu pagi dan petang serta ulangi amalan ini terutama pada hari-hari diserang sesak nafas.
Berbeza dengan kaedah terdahulu, penggunaan bunga kenanga untuk mengubati lelah dan malaria adalah lebih mudah. Ambil tiga kuntum bunga kenanga dan celurkan dalam semangkuk air panas selama kira-kira lima minit atau sehingga air menjadi suam.
Buangkan kuntum-kuntum bunga tersebut dan kemudian minum air itu secara perlahan-lahan. Ulangi dua kali sehari.
Sementara itu, bunga kenanga turut dijadikan ramuan untuk mandi bunga dan juga ramuan air mandian ibu-ibu lepas bersalin.

LADA HITAM

Nama botani: Piper nigrum L.

Famili: Piperaceae
Pengenalan

Orang Belanda memanggilnya peber manakala di Perancis (poivre), Jerman (pfeffer), Greek (piperi), Itali (pepe), Norway (pepper), Romania (piper), Sweden (peppar) dan Turki (biber).
Dalam bahasa Thai, lada hitam dipanggil prik thai, Tamil (milagoo), Vietnam (hat-tieu), Punjabi (kali marich), Jepun (koshou), Hindi (gol mirch) dan Laos (mak phik noi).
Tumbuhan itu dikatakan berasal dari Malabar di pantai barat India Selatan yang hari ini terletak dalam negeri Kerala. Di Asia Tenggara, lada hitam dikatakan telah tumbuh di Malaysia dan Indonesia sejak 2,000 tahun lalu.
Selain lada hitam Malabar dan Tellicherry dari India serta Belem dari Brazil, lada hitam Sarawak ialah antara yang paling bermutu dan cukup terkenal di serata dunia.
Walaupun ia lebih meluas penggunaannya dalam masakan dan makanan, namun lada hitam juga mempunyai khasiat dan kegunaan dalam perubatan berasaskan herba.
Khasiat dan kegunaan
Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap memberitahu, buah lada hitam boleh mengubati pening kepala, cirit-birit dan melawaskan kencing manakala daunnya pula merawat demam.
Buah lada hitam muda yang telah dibersihkan perlu direbus terlebih dahulu sebelum airnya diminum.
Jumlah buah muda yang digunakan bergantung kepada paras air dengan perbandingan satu atau dua sudu bagi setiap satu cawan air.
Selepas masak, air rebusan perlu diminum perlahan-lahan dan amalan ini tidak perlu diteruskan jika sakit kencing tidak lawas, cirit-birit dan pening kepala telah sembuh.
Bagi mengubati demam, daun pokok lada hitam perlu ditumbuk hancur dan kemudian ditampalkan atau diikat pada dahi. Sementara itu, kata beliau, untuk menyegarkan dan memanaskan badan ibu-ibu lepas bersalin, sedikit buah muda yang ditumbuk dengan ikan bilis dimakan bersama-sama nasi yang masih panas.

SEKENTUT

Nama botani: Paederia foetida

Famili: Rubiaceae

Pengenalan

Mengeluarkan bau kurang menyenangkan apabila disentuh atau ditiup angin.
Ia merupakan pokok menjalar dengan daun panjang melonjong. Selalunya ia memanjat dan melilit di pagar atau pokok lain.

Khasiat dan kegunaan

Walaupun baunya kurang menyenangkan namun ramai yang meminati daunnya untuk dijadikan ramuan dalam masakan.
Bagi masyarakat Peranakan Baba Melaka, daun sekentut dijadikan ramuan untuk nasi ulam selain daun mengkudu, kaduk, pagaga dan ulam raja. Dalam perubatan tradisional, daun sekentut juga digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik merah pada kulit bayi.
Caranya ialah dengan menumbuk halus daun sekentut lalu diperah untuk mendapatkan airnya.
Air perahan itu kemudian disapukan pada tempat yang dijangkiti gatal-gatal atau bintik merah berkenaan. Selain itu, daun sekentut juga dipercayai boleh mengelakkan rambut cepat beruban walaupun pada usia muda. Selalunya daunnya dijemur sehingga kering dan kemudiannya dibakar sebelum direndam dengan air panas. Air rebusan atau air rendaman kemudian dilapkan di kepala dan dibiarkan kering.
Menurut Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap, daun sekentut mujarab untuk membuang angin.
Selain itu, juga boleh membantu mengubati sakit perut dan bisa-bisa sendi.
Beberapa helai (sekurang-kurangnya lima helai) daun sekentut dibersihkan terlebih dahulu dan kemudiannya direbus. Apabila air rebusan sudah menggelegak selama beberapa minit, alihkan air tersebut ke bekas lain.
Selepas ia menjadi suam atau sejuk, minum air rebusan berkenaan dua kali sehari atau mengikut keserasian.Untuk mereka yang kerap menghadapi masalah angin termasuk angin seluruh badan, kaedah itu boleh diamalkan. Manakala bagi sakit perut dan bisa-bisa sendi, ia tidak perlu diulangi selepas penyakit berkenaan sembuh.

BAWANG MERAH

Nama botani: Allium cepa L.

Famili: Liliaceae
Pengenalan
Bawang merah kaya dengan pelbagai vitamin termasuk vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin) dan C (asid askorbik). Ia digunakan dalam Ayurveda iaitu seni perubatan terkenal di kalangan masyarakat India yang percaya ia mempunyai khasiat tinggi mengubati pelbagai penyakit.
Khasiat dan kegunaan
Dalam buku Indigenous Drugs of India, dinyatakan bawang merah yang dimakan mentah atau diminum jusnya boleh mengurangkan asid di dalam perut, mengubati bengkak termasuk bengkak payu dara, kegatalan dan melegakan saraf serta banyak lagi. Jus bawang merah jika diminum boleh mengatasi masalah kitaran haid yang tidak teratur dan mengubati cirit-birit.
Dalam amalan tradisional, bawang digunakan untuk menghilangkan jerawat yang mencacatkan wajah. Caranya ialah menampal bawang merah yang dilumatkan terlebih dahulu ke muka setiap hari.
Sudah bertahun-tahun lamanya jus bawang merah didapati berkesan untuk mengubati sengal-sengal atau sakit sendi dan sesak nafas di merata negara.
Selain itu, beberapa kajian membuktikan ia juga dapat mengurangkan tekanan darah tinggi, mengurangkan kandungan gula yang terlalu tinggi, menurunkan kadar kolesterol dan memecah lemak dalam badan.
Jus bawang ini juga terkenal kerana kegunaannya sebagai bahan antiseptik. Ini termasuklah melegakan sakit dan inflamasi atau radang seperti apabila berlaku kulit melecur akibat terbakar.
Beberapa kajian menunjukkan bahawa ia dapat mengurangkan keadaan hipertensi, kandungan gula yang tinggi dalam darah, serta aras kolesterol dan kandungan lemak dalam darah.
Sesetengah pakar herba mendakwa penggunaan bawang merah juga boleh menghilangkan ketuat dan juga bertindak sebagai bahan diuretik.
Diuretik adalah ubat penambah air kencing dengan menggalakkan perkumuhan garam dan air daripada ginjal. Ia digunakan untuk rawatan tekanan darah tinggi dan glaukoma.
Dalam pada itu, bawang merah turut boleh mengubati sakit demam, angin dalam badan, luka, bisul, telinga bernanah dan mengubati buasir.
Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap memberitahu, untuk demam dan angin dalam badan, bawang merah dilumatkan terlebih dahulu dan kemudian dicampurkan sedikit minyak kelapa.
Selepas itu ia dilumurkan di kepala untuk melegakan demam atau disapukan di perut sebelum dibalut untuk membuang angin dalam badan.
Air perahan atau jus bawang merah pula disapu pada tempat luka dan di sekeliling bisul atau dititikkan ke telinga. Manakala bagi sakit buasir, sebiji bawang merah dilayur atau dipanaskan di atas api terlebih dahulu. Kemudian ditekapkan di lubang dubur dan diulangi beberapa kali.
Memakan mentah atau meminum jus bawang merah, ia boleh mengubati kencing manis, batuk dan selesema serta membuang kahak dari saluran bronkial.

RUMPUT SAMBAU

Nama botani: Eleusine indica

Famili: Gramineae (Poaceae)
Pengenalan

Khasiat dan kegunaan
Rumput sambau dipercayai amat baik untuk ibu-ibu lepas bersalin di samping dapat membantu mengatasi masalah cacing, mengubati kembung perut, demam kuning dan melawaskan kencing.
Selain itu, ia juga dikatakan boleh melega dan mengubati luka dan bisul.
Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap memberitahu, seluruh pokok rumput sambau boleh direbus untuk dijadikan air mandian ibu-ibu yang baru bersalin. Boleh direbus begitu saja atau dicampurkan dengan herba rebusan lain seperti serai wangi, daun pandan dan lain-lain.
Untuk penjagaan perut wanita lepas bersalin, rumput ini ditumbuk hingga lumat dan dicampurkan dengan beras.
Setelah dilumatkan, ia kemudian dilumurkan pada perut dan selepas itu dibalut.
Menurutnya, tiga rumpun akar rumput sambau pula diperlukan untuk mengurangkan kembung perut, mengubati demam kuning, mengatasi masalah cacing dan melawaskan kencing.
Caranya ialah dengan merebus akar rumput berkenaan dan meminumnya setelah air rebusannya tinggal satu pertiga daripada paras asal.
Untuk mengubati luka dan bisul pula, daun rumput sambau ditumbuk lumat sebelum dibalutkan pada bahagian berkenaan.
Ia perlu dibiarkan dibalut seharian dan langkah ini diulangi sekurang-kurangnya satu kali sehari sehingga sakit berdenyut-denyut yang dialami berkurangan.


BAYAM DURI/ BAYAM HUTAN

Nama botani: Amaranthus spinosus

Famili: Amaranthaceae.
Pengenalan

Khasiat dan kegunaan
Selain masalah kulit muka dan jerawat, ia juga dipercayai dapat mengubati asma, demam, mengatasi masalah keputihan di kalangan wanita, melawaskan kencing dan menambah susu badan.
Menurut Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap, terdapat dua cara untuk melembutkan kulit muka dan mengubati jerawat.
Boleh dilakukan dengan meramas-ramas sehingga hancur terlebih dahulu daun bayam duri sebelum ia digosokkan pada muka.
Juga boleh diramas terus di muka dan disusuli dengan menyental secara perlahan-lahan.
Perlu diingat bahawa sama ada ia diramas dahulu atau kemudian, ia tidak boleh digosok atau disental kuat kerana ia boleh mengakibatkan kecacatan kulit muka.
Proses ini dilakukan antara lima dan 10 minit sebelum dibilas dengan air bersih serta diulangi sekurang-kurangnya sehari sekali. Daun bayam duri juga dipercayai dapat mengubati asma termasuk mengeluarkan lendir yang berlebihan iaitu dengan meminum air rebusannya.
Tiga atau lima batang bayam duri direbus sekali bersama-sama daun dan bunganya dengan lima gelas air selama 10 minit.
Minum air rebusannya sekurang-kurangnya empat kali sehari dengan sukatan satu gelas untuk orang dewasa dan setengah gelas untuk kanak-kanak.
Bagi sakit demam atau menambahkan susu badan, air rebusan seluruh pokok bayam duri perlu diminum dengan sukatan sekurang-kurangnya dua kali sehari.
Manakala untuk melawaskan kencing dan mengatasi masalah keputihan, kata beliau, rebusan hanya menggunakan akar bayam duri.
Akar bayam duri itu dibersihkan dan kemudian rebus sebelum meminumnya sekurang-kurangnya sekali sehari. Untuk melihat kemujarabannya, ia perlu diulangi setiap hari sehingga menampakkan kesan.
Meminum air rebusan akar bayam duri sekali-sekala juga boleh mengubati sakit tekak dan lewat datang haid. Air rebusan seluruh pokok atau akar bayam duri boleh dicampurkan gula atau madu secukup rasa

http://dadilimbuksik.multiply.com/journal/item/29/Herbs

Kamis, 18 Desember 2008









Analisis Mikroskopik Simplisia

Jamu adalah minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sekitar 80% penduduk Indonesia pernah menggunakan jamu. Jamu adalah produk ramuan bahan alam asli Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Ramuan bahan alam ini merupakan warisan yang diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia, yang telah memiliki pengetahuan bagaimana memanfaatkan bahan alam untuk pengobatan, pemeliharaan kesehatan dan kecantikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, budaya dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan, obat tradisional tidak hanya berupa jamu. Kini obat tradisional Indonesia terbagi atas jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
Untuk melindungi masyarakat dari hal-hal yang dapat merugikan atau mengganggu kesehatan, maka Pemerintah mengatur persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu obat tradisional, melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.661/MenKes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional.
Sedangkan dalam hal penjaminan mutu obat tradisional mulai dari bahan awal, proses produksi, pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani, pemerintah menerapkan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik dengan dikeluarkannya Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.1380 tahun 2005 tentang CPOTB.
Bahan obat tradisional sebagaimana yang telah disebutkan di atas berasal dari bahan alam. Dalam farmasi, bahan tersebut dikenal sebagai simplisia yaitu bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Salah satu persyaratan agar simplisia ini dapat diolah menjadi obat tradisional, maka identitas dan kemurniannya harus dianalisis diantaranya melalui analisis makroskopik dan mikroskopik.
Berbicara tentang analisis mikroskopik, saya ingin mengajak anda untuk menyelami rahasia Alloh SWT yang terungkap melalui lensa pembesar. Analisis yang sederhana ini sangat membantu para produsen obat tradisional, peneliti dan mahasiswa dalam mengidentifikasi simplisia dan memastikan keaslian simplisia.
Dibawah ini adalah beberapa simplisia yang digunakan sebagai bahan obat tradisional dan dipelajari di laboratorium Farmakognosi Analisis Sekolah Farmasi ITB.




Setelah melihat di bawah mikroskop maka anda akan menemukan ciri khas dari masing-masing simplisia yang hanya dapat dirancang oleh Arsitek Alam, Alloh SWT. Ciri khas atau fragmen pengenal ini yang memudahkan kita untuk mengidentifikasinya.


Analisis Mikroskopik Simplisia
Jamu adalah minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sekitar 80% penduduk Indonesia pernah menggunakan jamu. Jamu adalah produk ramuan bahan alam asli Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Ramuan bahan alam ini merupakan warisan yang diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia, yang telah memiliki pengetahuan bagaimana memanfaatkan bahan alam untuk pengobatan, pemeliharaan kesehatan dan kecantikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, budaya dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan, obat tradisional tidak hanya berupa jamu. Kini obat tradisional Indonesia terbagi atas jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
Untuk melindungi masyarakat dari hal-hal yang dapat merugikan atau mengganggu kesehatan, maka Pemerintah mengatur persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu obat tradisional, melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.661/MenKes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional.
Sedangkan dalam hal penjaminan mutu obat tradisional mulai dari bahan awal, proses produksi, pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani, pemerintah menerapkan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik dengan dikeluarkannya Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.1380 tahun 2005 tentang CPOTB.
Bahan obat tradisional sebagaimana yang telah disebutkan di atas berasal dari bahan alam. Dalam farmasi, bahan tersebut dikenal sebagai simplisia yaitu bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Salah satu persyaratan agar simplisia ini dapat diolah menjadi obat tradisional, maka identitas dan kemurniannya harus dianalisis diantaranya melalui analisis makroskopik dan mikroskopik.
Berbicara tentang analisis mikroskopik, saya ingin mengajak anda untuk menyelami rahasia Alloh SWT yang terungkap melalui lensa pembesar. Analisis yang sederhana ini sangat membantu para produsen obat tradisional, peneliti dan mahasiswa dalam mengidentifikasi simplisia dan memastikan keaslian simplisia.
Dibawah ini adalah beberapa simplisia yang digunakan sebagai bahan obat tradisional dan dipelajari di laboratorium Farmakognosi Analisis Sekolah Farmasi ITB.
Setelah melihat di bawah mikroskop maka anda akan menemukan ciri khas dari masing-masing simplisia yang hanya dapat dirancang oleh Arsitek Alam, Alloh SWT. Ciri khas atau fragmen pengenal ini yang memudahkan kita untuk mengidentifikasinya.
Ini adalah penampilan serbuk Guazumae folium di bawah mikroskop. Yang menjadi ciri khas simplisia ini adalah adanya rambut penutup yang berbentuk seperti bintang. Khasiat guazumae atau jati belanda adalah membantu menurunkan kelebihan lemak dan kolesterol. Salah satu produk yang terkenal adalah Prolipid yang diproduksi oleh PT. Indofarma.
Ini adalah simplisia Kina atau Chincona spp. Kulit kayu dari kina yang banyak tumbuh di Indonesia ini mengandung alkaloid-alkaloid yang berguna sebagai obat. Dua alkaloid yang sangat penting yaitu kinin untuk penyakit malaria dan kinidin untuk penyakit jantung. Ciri mikroskopik simplisia ini adalah serabut sklerenkim yang berwarna coklat terang.
Dan yang terakhir adalah Rhei radix. Tanaman yang terkenal dengan nama kelembak ini memiliki ciri khas mikroskopik berupa kristal kalsium oksalat berbentuk roset (yang berwarna hitam dan bentuknya kecil). Rheum palmatum, nama spesies dari kelembak ini berkhasiat sebagai purgatif/laksatif.
Begitulah sekilas profil mikroskopik tanaman obat Indonesia. Masih banyak lagi rahasia alam yang patut kita gali lagi untuk kemaslahatan dunia.
Ini adalah penampilan serbuk Guazumae folium di bawah mikroskop. Yang menjadi ciri khas simplisia ini adalah adanya rambut penutup yang berbentuk seperti bintang. Khasiat guazumae atau jati belanda adalah membantu menurunkan kelebihan lemak dan kolesterol. Salah satu produk yang terkenal adalah Prolipid yang diproduksi oleh PT. Indofarma.
Ini adalah simplisia Kina atau Chincona spp. Kulit kayu dari kina yang banyak tumbuh di Indonesia ini mengandung alkaloid-alkaloid yang berguna sebagai obat. Dua alkaloid yang sangat penting yaitu kinin untuk penyakit malaria dan kinidin untuk penyakit jantung. Ciri mikroskopik simplisia ini adalah serabut sklerenkim yang berwarna coklat terang.


Dan yang terakhir adalah Rhei radix. Tanaman yang terkenal dengan nama kelembak ini memiliki ciri khas mikroskopik berupa kristal kalsium oksalat berbentuk roset (yang berwarna hitam dan bentuknya kecil). Rheum palmatum, nama spesies dari kelembak ini berkhasiat sebagai purgatif/laksatif.
Begitulah sekilas profil mikroskopik tanaman obat Indonesia. Masih banyak lagi rahasia alam yang patut kita gali lagi untuk kemaslahatan dunia.
PENGGUNAAN SIMPLISIA SEBAGAI PENGGANTI OBAT
Maraknya obat palsu di negeri ini menyebabkan rasa ketidakamanan pada masyarakat terhadap pemakaian obat. Pemakaian obat palsu karena tidak bisa membedakan asli dengan tiruan. Teknologi pemalsuan obat memang sudah begitu hebatnya, bahkan di Padang seorang dokter sekalipun tidak bisa membedakan mana obat yang asli dan palsu.
Trend global masyarakat yang menuntut pangan dan produk kesehatan yang aman dengan slogan ”back to nature”, menunjukkan pertumbuhan yang semakin meningkat. Nilai pasar tanaman obat dan berbagai produknya dari jamu tradisional sampai modern (jamu terstandar dan jamu fitofarmaka) di dalam negeri relatif tinggi dan menunjukkan kecenderungan meningkat dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi obat berbasis bahan baku alami, termasuk semakin maraknya penggalian potensi bahan obat dari tanaman baru. Apalagi karena alasan semakin maraknya penyebaran obat palsu di negeri ini.



TEKNOLOGI PENYIAPAN SIMPLISIA TERSTANDAR TANAMAN OBAT
Panen merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam proses budidaya tanaman obat. Waktu, cara pemanenan dan penanganan bahan setelah panen merupakan periode kritis yang sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Oleh karena itu waktu, cara panen dan penanganan tanaman yang tepat dan benar merupakan faktor penentu kua-litas dan kuantitas. Setiap jenis tanaman memiliki waktu dan cara panen yang berbeda. Tanaman yang dipanen buahnya memiliki waktu dan cara panen yang berbeda dengan tanaman yang dipanen berupa biji, rimpang, daun, kulit dan batang. Begitu juga tanaman yang mengalami stres lingkungan akan memiliki waktu panen yang ber-beda meskipunjenis tanamannya sama. Berikut ini diuraikan saat panen yang tepat untuk beberapa jenis tanaman obat. Biji. Panen tidak bisa dilakukan secara serentak karena perbedaan waktu pematangan dari buah atau polong yangberbeda. Pemanenan biji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis. Fase ini ditandai dengan sudah maksimalnya pertumbuhan buah atau polong dan biji yang di dalamnya telah terbentuk dengan sempurna. Kulit buah atau polong mengalami perubahan warna misalnya kulit polong yang semula warna hijau kini berubah menjadi agak kekuningan dan mulai mengering. Pemanenan biji pada tanaman semusim yang sifatnya determinate dilakukan secara serentak pada suatu luasan tertentu. Pemanenan dilakukan setelah 60% kulit polong atau kulit biji sudah mulai mengering. Hal ini berbeda dengan tanaman semusim indeterminate dan tahunan, yang umumnya dipanen secara berkala berdasarkan pemasakan dari biji/polong. Buah. Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara me-metik. Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengan kualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang. Buahyang dipanen pada saat masih muda, seperti buah mengkudu, jeruk nipis, jambu biji dan buah ceplukan akan memiliki rasa yang tidak enak dan aromanya kurang sedap. Begitu pula halnya dengan pemanenan yang terlambat akan menyebabkan penurunan kualitas karena akan terjadi perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain. Selain itu tekstur buah menjadi lembek dan buah menjadi lebih cepat busuk.Daun. Pemanenan daun dilakukanpada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis dan dilakukan denganmemangkas tanaman. Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan pisau yang bersih atau gunting stek. Pemanenanyang terlalu cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh rendah dan kandungan bahan bahan aktifnya juga rendah, seperti tanaman jati belanda dapat dipanen pada umur 1 - 1,5 tahun, jambu biji pada umur 6 - 7 bulan, cincau 3 -4 bulan dan lidah buaya pada umur 12 - 18 bulan setelah tanam. Demikian juga dengan pemanenan yang terlambatmenyebab-kan daun mengalami penuaan (se-nescence) sehingga mutunya rendah karena bahan aktifnya sudah ter-degradasi. Pada beberapa tanaman pemanenan yang terlambat akan mempersulit proses panen. Rimpang. Untuk jenisrimpang waktu pemanenan bervariasi tergantung penggunaan. Tetapi pada umumnya pe-manenan dilakukan padasaat tanaman berumur 8 - 10 bulan. Seperti rimpang jahe, untuk kebutuhan eks-por dalam bentuk segar jahe dipanenpada umur 8 - 9 bulan setelah tanam, sedangkan untuk bibit 10 - 12 bulan. Selanjutnya untuk keperluan pembuatan jahe asinan, jahe awetan dan permen dipanen pada umur 4 - 6 bulan karena pada umur tersebut serat dan pati belumterlalu tinggi. Sebagai bahan obat, rimpang di-panen setelah tua yaitu umur 9 - 12 bulan setelah tanam. Untuk temulawak pemanenan rimpang dilaku-kan setelah tanaman berumur 10 - 12 bulan. Temulawak yang dipanen pada umurtersebut menghasilkan kadar minyak atsiri dan kurkumin yang tinggi. Penanaman rimpang dilakukan pada saat awalmusim hujan dan dipanen pada pertengahan musim kemarau. Saat panen yang tepat ditandai dengan mulai menge-ringnya bagian tanaman yang berada di atas permukaan tanah (daun dan batang semu), misalnya kunyit, temulawak,jahe, dan kencur.
Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah per-tumbuhannya maksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saatbunga sedang mekar. Seperti bunga piretrum, bunga yang dipanen dalam keadaan masih kuncup menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang sudah mekar. Pemanenan kayu dilakukan setelah padakayu terbentuk senyawa metabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanaman berbeda-beda tergantung jenistanaman dan ke-cepatan pembentukan metabolit sekundernya. Tanaman secang baru dapat dipanen setelah berumur 4sampai 5 tahun, karena apabila dipanen terlalu muda kandungan zat aktifnya seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit. Pada beberapa tanaman semusim, waktu panen yang tepat adalah pada saat pertumbuhan vegetatiftanaman sudah maksimal dan akan memasuki fase generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan sebelum ta-naman berbunga. Pemanenan yang dilakukan terlalu awal mengakibat-kan produksi tanaman yang kita dapatkan rendahdan kandungan bahan aktifnya juga rendah. Sedang-kan jika pemanenan terlambat akan menghasilkan mutu rendahkarena jumlah daun berkurang, dan batang tanaman sudah berkayu. Contohnya tanaman sambiloto sebaiknya di-panenpada umur 3 - 4 bulan, pegagan pada umur 2 - 3 bulan setelah tanam, meniran pada umur kurang lebih 3,5 bulan atausebelum berbunga dan tanaman ceplukan dipanen setelah umur 1 - 1,5 bulan atau segera setelah timbul kuncup bunga,terbentuk.Cara PanenPada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemarandan dalam keadaan kering. Alat yang diguna-kan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanahyang tidak diperlukan. Seperti rimpang, alat untuk panen dapat menggunakan garpu atau cangkul. Bahan yang rusak atau busuk harus segera dibuang atau dipisahkan. Penempatan dalam wadah (keran-jang, kantong, karung dan lain-lain) tidak boleh terlalu penuh sehingga bahan tidak menumpuk dan tidak rusak. Selanjutnya dalam waktu pengangkutandiusahakan supaya bahan tidak terkena panas yang berlebihan, karena dapat menyebab-kan terjadinya prosesfermentasi/ busuk. Bahan juga harus dijaga dari gang-guan hama (hama gudang, tikus dan binatang peliharaan).Penanganan Pasca PanenPasca panen merupakan kelanjut-an dari proses panen terhadap tanaman budidaya atauhasil dari penambangan alam yang fungsinya antara lain untuk membuat bahan hasil panen tidak mudah rusak danmemiliki kualitas yang baik serta mudah disimpan untuk diproses selanjutnya. Untuk memulai proses pasca panen perludiperhatikan cara dan tenggang waktu pengumpulan bahan tanaman yang ideal setelah dilakukan proses panentanaman tersebut. Selama proses pasca panen sangat penting diperhatikan keber-sihan dari alat-alat dan bahan yang digunakan, juga bagi pelaksananya perlu memperhatikan perlengkapan seperti masker dan sarung tangan.
Tujuan daripasca panen ini untuk menghasilkan simplisia tanaman obat yang bermutu, efek terapinya tinggi sehingga memiliki nilaijual yang tinggi. Secara umum faktor-faktor dalam penanganan pasca panen yang perlu diperhatikan adalah sebagaiberikut :Penyortiran (segar)Penyortiran segar dilakukan setelah selesai panen dengan tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebihkecil. Bahan nabati yang baik memiliki kandungan campuran bahan organik asing tidak lebih dari 2%. Proses penyortiranpertama bertujuan untuk memisahkan bahan yang busuk atau bahan yang muda dan yang tua serta untuk mengurangijumlah pengotor yang ikut terbawa dalam bahan. Pencucian bertujuan menghilang-kan kotoran-kotoran danmengurangi mikroba-mikroba yang melekat pada bahan. Pencucian harus segera di-lakukan setelah panen karenadapat mempengaruhi mutu bahan. Pen-cucian menggunakan air bersih seperti air dari mata air, sumur atau PAM. Penggunaan air kotor menye-babkan jumlah mikroba pada bahan tidak akan berkurang bahkan akan bertambah. Pada saat pencucian perhatikan air cucian dan air bilasan-nya, jika masih terlihat kotor ulangi pencucian/pembilasan sekaliatau dua kali lagi. Perlu diperhatikan bahwa pencucian harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mung-kin untukmenghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam bahan. Pencucian bahan dapat dilakukan denganbeberapa cara antara lain :
  • Perendaman bertingkat biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandung kotoran seperti daun, bunga, buah dll. Proses perendaman dilakukan beberapa kali pada wadah dan airyang berbeda, pada rendaman pertama air cuciannya mengandung kotoran paling banyak. Saat perendaman kotoran-kotoran yang melekat kuat pada bahan dapat dihilangkan langsung dengan tangan. Metoda ini akan menghemat penggunaan air, namun sangat mudah melarutkan zat-zat yang terkandung dalam bahan.
  • Penyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyak melekat pada bahan seperti rimpang, akar, umbi dan lain-lain. Proses penyemprotan dilakukan dengan menggunakan air yang ber-tekanan tinggi. Untuk lebih me-nyakinkankebersihan bahan, kotoran yang melekat kuat pada bahan dapat dihilangkan langsung dengan tangan. Proses inibiasanya meng-gunakan air yang cukup banyak, namun dapat mengurangi resiko hilang/larutnya kandungan dalam bahan.
  • Penyikatan (manual maupun oto-matis)Pencucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan yangkeras/tidak lunak dan kotoran-nya melekat sangat kuat. Pencucian ini memakai alat bantu sikat yang di- gunakanbentuknya bisa bermacam-macam, dalam hal ini perlu diperhatikan kebersihan dari sikat yang digunakan. Penyikatan dilakukan terhadap bahan secara perlahan dan teratur agar tidak merusak bahannya. Pem-bilasan dilakukan padabahan yang sudah disikat. Metode pencucian ini dapat menghasilkan bahan yang lebih bersih dibandingkan dengan metode pencucian lainnya, namun meningkatkan resiko kerusakan bahan, sehingga merangsang tumbuhnya bakteriatau mikro-organisme. Setelah pencucian, bahan langsung ditiriskan di rak-rak pengering. Khusus untuk bahan rimpang penjemuran dilakukan selama 4 - 6 hari. Selesai pengeringan dilakukan kem-bali penyortiranapabila bahan lang-sung digunakan dalam bentuk segar sesuai dengan permintaan. Contoh-nya untuk rimpang jahe,perlu dilakukan penyortiran sesuai standar perdagangan, karena mutu bahan menentukan harga jual. Berdasarkanstandar perdagangan, mutu rimpang jahe segar dikategorikan sebagai berikut :
  • Mutu I : bobot 250 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak me-ngandung benda asing dan tidak berjamur.
  • Mutu II : bobot 150 - 249 g/rim-pang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur.
  • Mutu III : bobot sesuai hasil analisis, kulit yang terkelupas maksimum 10%, benda asing maksimum 3%, kapang mak-simum 10%.Untuk ekspor jahe dalam bentuk asinan jahe, dipanen pada umur 3 - 4 bulan, karena pada umur tersebutserat dan pati jahe masih sedikit. Mutu jahe yang diinginkan adalah bobot 60 - 80 g/rimpang. Selesai penyortiran bahanlangsung dikemas dengan menggunakan jala plastik atau sesuai dengan permintaan. Di samping dijual dalam bentuksegar, rimpang juga dapat dijual dalam bentuk kering yaitu simplisia yang dikeringkan. Perajangan padabahan dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiridan penyimpanan. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunakseperti akar, rim-pang, batang, buah dan lain-lain. Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan ber-pengaruh terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan. Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yangterkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit danmemerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur.Ketebalanperajangan untuk rimpang temulawak adalah sebesar 7 - 8 mm, jahe, kunyit dan kencur 3 - 5 mm. Perajangan bahandapat dilakukan secara manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari steinlees ataupun dengan mesin pemotong/perajang. Bentuk irisan split atau slice tergantung tujuan pemakaian. Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggibentuk irisan sebaiknya adalah membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya me-lintang (slice).

Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pembusukan dapat terhambat. Dengan demikian dapat dihasilkan simplisiaterstandar, tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama Dalam proses ini, kadar air dan reaksi-reaksizat aktif dalam bahan akan berkurang, sehingga suhu dan waktu pengeringan perlu diperhati-kan. Suhu pengeringantergantung pada jenis bahan yang dikeringkan. Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40 - 600C dan hasilyang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air 10%. Demikian pula dengan waktu pengeringan juga bervariasi, tergantung pada jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun, kayu ataupunbunga. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pro-ses pengeringan adalah kebersihan (khususnya pengeringanmengguna-kan sinar matahari), kelembaban udara, aliran udara dan tebal bahan (tidak saling menumpuk). Pengeringan bahan dapat dilakukan secara tradisional dengan menggunakan sinar matahari ataupun secara mo-dern denganmenggunakan alat pe-ngering seperti oven, rak pengering, blower ataupun dengan fresh dryer.Pengeringan hasilrajangan dari temu-temuan dapat dilakukan de-ngan menggunakan sinar matahari, oven, blower dan fresh dryer padasuhu 30 - 500C. Pengeringan pada suhu terlalu tinggi dapat merusak komponen aktif, sehingga mutunya dapatmenurun. Untuk irisan rim-pang jahe dapat dikeringkan meng-gunakan alat pengering energi surya, dimana suhu pengering dalam ruang pengering berkisar antara 36 - 450C dengan tingkat kelembaban 32,8 - 53,3% menghasilkankadar minyak atsiri lebih tinggi dibandingkan dengan pengeringan matahari lang-sung maupun oven. Untuk irisantemulawak yang dikeringkan dengan sinar matahari langsung, sebelum dikeringkan terlebih dulu irisan rimpangdirendam dalam larutan asam sitrat 3% selama 3 jam. Selesai peren-aman irisan dicuci kembali sampai bersih, ditiriskankemudian dijemur dipanas matahari. Tujuan dari perendaman adalah untuk mencegah terjadinya degradasi kur-kuminoidpada simplisia pada saat penjemuran juga mencegah peng-uapan minyak atsiri yang berlebihan. Dari hasil analisisdiperoleh kadar minyak atsirinya 13,18% dan kur-kumin 1,89%. Di samping meng-gunakan sinar matahari langsung,penjemuran juga dapat dilakukan dengan menggunakan blower pada suhu 40 - 500C. Kelebihan dari alat ini adalahwaktu penjemuran lebih singkat yaitu sekitar 8 jam, di-bandingkan dengan sinar matahari membutuhkan waktu lebih dari1 minggu. Pelain kedua jenis pengeri-ng tersebut juga terdapat alat pengering fresh dryer, dimana suhunya hampir samadengan suhu ruang, tempat tertutup dan lebih higienis. Kelemahan dari alat ter-sebut waktu pengeringan selama 3 hari.Untuk daun atau herba, penge-ringan dapat dilakukan dengan me-nggunakan sinar matahari di dalam tampah yangditutup dengan kain hitam, menggunakan alat pengering fresh dryer atau cukup dikering-anginkan saja.Pengeringandapat menyebabkan perubahan-perubahan hidrolisa enzi-matis, pencokelatan, fermentasi dan oksidasi. Ciri-ciri waktu pengeringan sudah berakhir apabila daun atau-pun temu-temuan sudah dapat di-patahkan dengan mudah.

Pada umumnya bahan (simplisia) yang sudah kering memiliki kadar air ± 8 - 10%. Dengan jumlah kadar air tersebut kerusakanbahan dapat ditekan baik dalam pengolahan maupun waktu penyimpanan.Penyortiran (kering) dilakukan bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing yang terdapat pada simplisia, misalnya akar-akar, pasir, kotoranunggas atau benda asing lainnya. Proses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia kering sebelumdilakukan pengemasan, penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut. Setelah penyortiran simplisia ditimbang untukmengetahui rendemen hasil dari proses pasca panen yang dilakukan.PengemasanPengemasan dapat dilakukanterhadap simplisia yang sudah di-keringkan. Jenis kemasan yang di-gunakan dapat berupa plastik, kertas maupunkarung goni. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai, tidakmempersulit pena-nganan, dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isidan kalau boleh mempunyai bentuk dan rupa yang menarik.Berikan label yang jelas pada tiap kemasan tersebut yangisinya menuliskan ; nama bahan, bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggal pengemasan, nomor/kodeproduksi, nama/alamat penghasil, berat bersih, metode pe-nyimpanan.PenyimpananPenyimpanan simplisia dapat di-lakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranyacukup kering dan berventilasi. Ventilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang lembab dan panas.Perlakuan simplisia dengan iradiasi sinar gamma dosis 10 kGy dapat menurunkan jumlah patogen yang dapat meng-kontaminasi simplisia tanaman obat (Berlinda dkk, 1998). Dosis ini tidak merubah kadar air dan kadar minyak atsirisimplisia selama penyimpanan 3 - 6 bulan. Jadi sebelum disimpan pokok utama yang harus diperhati-kan adalah carapenanganan yang tepat dan higienes. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai tempat penyimpanan simplisia adalah : - Gudang harus terpisah dari tem-pat penyimpanan bahan lainnya ataupun penyimpanan alat dan dipelihara denganbaik. - Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke-mungkinan masuk air hujan. - Suhu gudang tidak melebihi 300C. Kelembaban udara sebaiknya di-usahakan serendah mungkin (650 C) untuk mencegah terjadinya penyerapan air.Kelembaban udara yang tinggi dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme sehingga menurunkan mutu bahan baikdalam bentuk segar maupun kering. Masuknya sinar matahari lang-sung menyinari simplisia harus dicegah. - Masuknya hewan, baik serangga maupun tikus yang sering me-makan simplisia yang disimpan harusdicegah. (Sumber: Bagem Sembiring, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007)